5 cara berdebat yang baik
5 cara berdebat yang baik
Sobat semua tidak suka berdebat? Apa karna merasa sering mati kutu saat berdebat? Bisa saja, memang sobat tidak pandai dalam berpendapat. Post ini akan menuntun anda dalam beragumentasi secara jelas dan singkat.
"Tujuan
dari perdebatan atau diskusi bukanlah memburu kemenangan, melainkan mendapatkan
kemajuan."
-Karl Popper-
Yupt sobat,
memang benar jika perdebatan tidak selalu memburu kemenangan, melainkan
kemajuan dari apa yang di perdebatkan. Jadi sebelum terlambat, ubahlah mindset
sobat tentang berdebat jika masih berfikiran antara menang dan menang saja.
Perlu
disadari, berdebat tidak selalu hanya kepada bos atasan sobat, tapi pasangan,
sahabat, orang tua, bisa saja kepada penjual siomay, atau mungkin berdebat
dengan diri sobat sendiri.Berdebat yang baik dan berkualitas ternyata memiliki
banyak cara, berikut 10 aturan utama dalam melakukan perdebatan :
Nb : mohon
maaf untuk beberapa judul yang saya capslock dan saya berikan tanda seru (!!).
Terlihat sedikit kasar tetapi maksudnya adalah untuk menekankan, karena sering
kali point tersebut diabaikan.
1.
Mempersiapkan
Mempersiapkan
materi sebelum berdebat sama saja mengasah senjata sebelum berperang, perlu
diperhatikan dalam mempersipkan materi. Karena anda akan banyak menjumpai
pertanyaan "mengapa anda berpendapat seperti itu?, apa buktinya? "
serta pertanyaan lainnya. Hal yang perlu diperhatikan :
·
Siapkan
fakta
Gunakan
sumber yang terpercaya, ambil dari pendapat orang orang yang memiliki pakar di
bidang tertentu. Semisal sobat ingin menyampaikan tentang kesehatan jelas anda
harus mengambil data fakta dari seorang dokter atau ahli kesehatan lainnya,
jangan mengambil data dari seorang politikus. Sobat pasti tidak inginkan
dibilang jika sumber sobat tidak terpercaya.
·
Informasi
yang dapat dipercaya
Apakah informasi
tersebut dapat dipercaya? Jika informasi yang sobat ambil adalah hasil
penelitian, siapakah yg menyelenggarakan penelitia tersebut? Apakah ada indikasi keberpihakan?
Perlu dipertimbangkan secara hati hati dalam mengambil sebuah presentasi.
·
Waspadai
"mungkin" dan "kemungkinan"
Kesimpulan
atau Informasi yang menggunakan kata
kata diatas patut diwaspadai, hal tersebut hanya akan memberikan celah pada
lawan bicara sobat semua.
·
Berikan
data seperlunya
Jangan kira
memiliki banyak data membuat sobat menjadi lebih baik (tidak selalu),
memaparkan segudang data (apalagi data statistik) hanya akan membuat audience
mengantuk (bisa jadi juri ikut mengantuk). Pada saat berdebat katakan saja
bahwa, "saya memiliki segudang data, tetapi perbolehkan saya untuk mengungkapkan
1 atau 2 data"
2.
Pahami situasi dan kondisi untuk
berdebat
Pernah
sobat berbincang maupun berdebat disaat yang salah? Mungkin saja saat itu
memang hal yang tidak perlu didebatkan, bagaimana jika pasangan anda sedang
mengalami PMS (untuk pria), pasti perdebatan kerap tidak berhujung bukan?
Sebelum
memasuki perdebatan, tarik nafas yang dalam dan pahami pont berikut :
·
Apakah
perdebatan tersebut bermanfaat?
·
Apakah
lebih baik melakukan pembicaraan secara empat mata atau disaksikan banyak mata?
·
Apakah
sobat memiliki informasi yang memadai?
·
Apakah
sobat siap secara emosional?
·
Apakah
lawan bicara sobat siap secara emosional?
Jika siap,
maka tarik nafas dan katakan ya untuk melanjutkan pembicaraan. Lalu bagaimana
ketika lebih baik menghindar? Karena sobat tidak perlu memperdebatkan segala
sesuatu yang tidak akan sobat sepakati bukan?
·
Apakah
perlu diberdebatkan? Karna sobat tidak akan selalu dikelilingi oleh orang yang
berkompeten,
contoh :
A : masalah
ini tampaknya rumit
B : benar
pendapat anda
A : kita
bisa saja memperdebatkan hal ini hingga esok pagi
·
Apakah
persoalan ini dapat dipecahkan? Ambil saja topik ringan seperti "mana yang
lebih dulu, telur atau ayam?" Menurut sobat perlu diperdebatkan? Semua
tergantung pada sobat semua.
- Buat lawan bicara sobat bingung, yakinkan kepada mereka bahwa masalah yang anda bicarakan sangatlah rumit padahal sangat sederhana. Gelontorkan saja bidang ilmu yang tidak mereka kuasai serta deretan istilah istilah rumit , maka lawan bicara dan juri akan kebingungan dengan keterangan tersebut.
- Bumbui dengan gurauanGurauan akan membuat percakapan semakin asik dan bergairah, karena berdebat tidak akan selalu melotot saja. Gunakan gurauan yang tepat maka orang lain yang mendengar akan tertarik, selain itu juga membuat membuat sobat menyatu dengan hadirin. Yahh hitung hitung buat mencari massa.Gunakan gurauan seperti “Luci sekali, ehh sampai dimana tadi?”, “ouuw maaf, anda sudah selesai?”.
- Gunakan analogi yang melecehkanOlok-olok argumen lawan bicara sobat, tapi lakukan hal tersebut dengan cerdik sehingga serangan tersebut terlhat menarik. Bisa dibilang sobat membantah secara halus.Contohnya, “Argumen anda bagaikan benang kusut”,”informasi yang baru saja anda jelaskan seperti wanita yang baru saya kenal, tidak dapat dipercaya”.
- Gunakan bahasa tubuh yang menipu, jika anda merasa sedang diatas titik puncak kemenangan gunakan bahasa tubuh yang terlihat “tertekan”. Hal ini akan membuat lawan sobat bahagia dan terlena dengan kemenangan palsunya hal ini akan mereka kehilangan kewaspadaannya. Lakukan hal sebaliknya jika anda yang sedang tertekan, gunakan bahasa tubuh bahwa anda sedang menguasai situasi. Tersenyumlah dan buat gestur tubuh anda terbuka, jangan melipat atau menyilangkan tangan dan kaki, hal tersebut akan semakin memperjelas bahwa sobat memang benar-benar tertekan.
4.
Beware of your opponent tricks
Bagimana jika lawan bicara sobat
menguasai poin-poin diatas? Artinya mereka lebih handal dari sobat. Nah, jika sobat
merasa tidak dapat mengatakan apa-apa (spechless) ada baiknya sobat memutar
mutarkan argumen lawan bicara sobat. Minta ia untuk menjelaskan kembali
argumennya, sembari ia menjelaskan kembali, tarik nafas dan jangan pedulikan
yang lain, gunakan waktu emas sobat yang sangat singkat untuk memikirkan
strategi yang baru jika perlu tanya berulang ulang kali untuk menambah waktu
berfikir.
5.
Akhiri dengan PEACE!!
Sudah selsai berdebat? Menang atau kalah, salah satu dari
kalian akan selalu ada yang kecewa, marah
dan yang terburuk adalah saling mendendam. Cepatlah, cegah sebelum
terjadi! Usai berdebat luangkan waktu anda untuk meminta maaf. “pertarungan tadi
sangat seru, jika ada lain waktu saya akan sangat senang jika bersama anda
kembali”,”mohon maaf jika ada perkataan saya yang menyakitkan, seusai ini mari
kita berteman”
Itulah ke-5 hal yang perlu diperhatikan dalam berdebat,
ingatlah sobat perdebatan tidak selalu saling melotot pada argumen, berhati
hatilah dalam menggunakan data, gunakan data seperlunya, pahami situasi
perdebatan, bumbui seni pada perdebatan sobat karena akan terlihat menarik
dimata audience, dan jangan lupa untuk meminta maaf usai perdebatan berakhir.
0 komentar:
Post a Comment